Rabu, 09 Februari 2011

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA 2011

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2011 Diproyeksi 6,1 - 6,3 Persen

Tribunnews.com - Selasa, 15 Juni 2010 19:23 WIB
Share on Facebook Share on Twitter  Print Berita Ini   +  
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2011 Diproyeksi 6,1 - 6,3 Persen
tribun manado
Olly Dondokambey
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pertumbuhan ekonomi tahun 2011 diperkirakan berada dalam kisaran 6,1 persen hingga 6,3 persen. Proyeksi tersebut diharapkan mampu didukung oleh pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang tetap kuat, perbaikan iklim investasi, serta peningkatan kegiatan ekspor dan impor.

Demikian dikemukakan Koordinator Panitia Kerja (Panja) Asumsi Dasar, Kebijakan Fiskal, Pendapatan, Defisit, dan Pembiayaan RAPBN-2011 Olly Dondokambey dalam rapat kerja Badan Anggaran DPR RI dengan Pemerintah di Gedung DPR/MPR RI Jakarta, Selasa (15/6/2010).

"Sektor yang diperkirakan akan menjadi pendukung utama proyeksi pertumbuhan ekonomi tersebut adalah sektor industri pengolahan, sektor pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan, sektor perdagangan, perhotelan, dan restoran," kata Olly.

Untuk tingkat inflasi, Panja memperkirakan pada 2011 akan berada pada kisaran 4,9 persen hingga 5,3 persen. "Proyeksi itu didasarkan kepada perkiraan inflasi inti (core inflation) serta kebijakan administered price pada tahun mendatang," kata dia.

Sementara untuk rata-rata nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dalam tahun 2011 diperkirakan pada kisaran Rp 9.100-Rp 9.400 per dolar AS. "Perkiraan tersebut diharapkan didukung oleh peningkatan cadangan devisa, pertumbuhan ekspor, dan kenaikan investasi dalam negeri," kata Olly.

Untuk tingkat suku bunga SBI tiga bulan dalam 2011 mendatang diproyeksikan rata-rata sekitar 6,2 persen hingga 6,5 persen. Dikatakan perkiraan tingkat suku bunga tersebut guna mempertahankan tingkat suku bunga riil yang tetap kompetitif di dalam negeri.

Mengenai harga minyak dalam 2011 Panja menyepakati kisaran 75 dolar AS hingga 90 dolar AS per barel. Proyeksi tersebut didasarkan pada perkembangan di pasar minyak internasional pada 2011 serta prospeknya di 2011.

Dan terakhir mengenai lifting minyak, Panja memperkirakan pada kisaran 960 ribu hingga 975 ribu barel per hari. Panja berpendapat proyeksi lifting minya di tahun mendatang akan didukung dengan langkah optimalisasi perolehan dari sumur minyak yang sudah ada serta percepatan produksi sumur- sumur minyak yang baru.

Menanggapi laporan Panja, Menteri Keuangan Agus Martowardojo menilai asumsi makro RAPBN- 2011 yang diajukan Panja realistis dan diharapkan bisa dilaksanakan pada 2011 mendatang.

"Kami menyambut baik laporan panja sebab masih dalam asumsi yang realistis memang menunjukkan kondisi yang masih bisa kami terima," kata Agus. (aco).

Editor: Tjatur Wisanggeni

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger | Printable Coupons